Pemeliharaan Induk Bunting

- Juli 17, 2017

Pemeliharaan Induk Bunting

 
Kambing etawa betina yng telah dikawinkan tak akan mengalami birahi lagi andai kambing yang telah di sebutkan telah bunting. Seekor kambing akan mengalami puncak masa birahi selama 3 hari, serta andai kambing yang telah di sebutkan tak dikawinkan pada masa puncak itu, berguna kambing akan birahi lagi 21 hari lantas. Beberapa ciri pada kambing yng bunting merupakan makin membesarnya peut bagian kanan, mulai berlangsung pembesaran pada ambing, seringnya kambing menggesek-gesekkan ke dinding sangkar serta kambing terlihat lebih tenang. Tatkala usia kebuntingan 1-3 bulan, andai ambing di perah secara pelan-pelan, akan mengeluarkan cairan bening kental serta agak lengket, serta pada umur kehamilan yng lebih tua berganti menjadi warna kuning transparan.
Kambing etawa yng hamil Perlu ditempatkan di sangkar yng terpisah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari gangguan dari kambing yng lain ataupun menghindari perkelaian antar sesama kambing. Butuh pula di awasi supaya lantai sangkar tak licin lantaran mampu memicu kambing yng tengah bunting tergelincir yng memicu keguguran. Khusus pada sangkar yng berbentuk panggung, pada tatkala kambing akan dikeluarkan dari sangkar, sebaiknya mengunakan bantuan tangga, usahakan pada tatkala kambing turun dari sangkar jangan melomat, lantaran akan memicu kontraksi pada perut kambing yng sedeng hamil. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperlancar proses kelahiran pada kambing, sebaiknya kambing bunting sehari-hari dikeluarkan dari sangkar serta dibiarkan berjalan-jalan minimal 1 jam setiap harinya. Masa kebuntingan kambing selama 5 bulan. Pada kambing yng baru pertama kali beranak, waktu melahirkannya umumnya akan tidak banyak bergeser, baik lebih awal ataupun mundur, namun tak akan lebih dari 5 hari.
Selama masa kehamilan, kambing butuh makanan yng lebih tidak sedikit serta mempunyai kualitas bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung seluruh proses di dalam tubuhnya. Usahakan selam proses kehamilan, si induk memperoleh tambahan kalsium, sehinga kebutuhan kalsium dalam tubuh kambing ataupun anak kambing yng dikandungnya akan tercukupi kalsiumnya.
Kambing yng akan beranak, secara fisik bisa diketahui dari bentuk ambing serta putting susu yng terisi penuh. Alat kelamin luar (vulva) membengkak, berwarna merah, serta berlendir, kambing terlihat gelisah, serta nafsu makan yng menurun. Andai kondisi itu telah mulai telihat, butuh disiapkan sangkar yng bersih. Sangkar sebaiknya diberi alas yng bisa atau mampu menyerap cairan disaat kambing dalam proses melairkan, dan bisa memberikan rasa Anget pada cempe yng baru saja lahir, misalnya yang dengannya memberikan alas berupa karung goni ataupun jerami padi. Andai kondisi kebuntingan normal, umumnya kambing tak butuh pertolongan tatkala proses melahirkan. Andai memungkinkan, disiapkan sangkar khusus yng dilengkapi yang dengannya lampu penerangan, lantaran waktu meahirkan mampu berlangsung pada malam hari.
Wassalam,
Bondan dk, peternakan kambing etawa, bumiku hijau jogjakarta


Sumber rujukan dan gambar : http://kambingetawa.blogspot.com/2009/05/pemeliharaan-induk-bunting.html.

Seputar Pemeliharaan Induk Bunting

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pemeliharaan Induk Bunting